Translate

Rabu, 28 September 2016

Keterkaitan Metode Survey Geofisika dalam Melestarikan Sumber Daya Alam

Keterkaitan Metode Survey Geofisika dalam Melestarikan Sumber Daya Alam


Eliza Pricilia Purba

Pendahuluan

            Geofisika adalah salah satu dari jenis ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan hukum atau prinsip fisika. Ada beberapa jenis ilmu yang berkaitan erat dengan geofisika yakni meteorologi, elektrisitas atmosfer, fisika ionosfer, dan sebagainya. Dalam geofisika dikenal beberapa metoda eksplorasi yaitu teknik-teknik yang didasarkan pada konsep fisika untuk memperkirakan distribusi parameter atau sifat fisika bawah-permukaan (subsurface). Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Bumi sendiri sebagai tempat tinggal kita secara alami sudah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah. Di Indonesia, kita dapat menemukan bahwa kekayaan sumber daya alam sangat melimpah jadi, sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus harus berkontribusi dalam memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam Indonesia untuk kesejahteraan bangsa. Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumber daya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untuk melakukan eksplorasi terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut. Sehingga kita merasa perlu untuk mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut bumi. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah dengan menggunakan metode survei geofisika.


Isi
            Metode Geofisika Secara umum dapat diaplikasikan dalam pengukuran kontras fisik di dalam bumi. Dua jenis metode yang biasa digunakan untuk mengukur kontras fisik adalah metode aktif dan metode pasif. Metode aktif dilakukan dengan membangkitkan suatu sumber, misalnya metode Geolistrik dan metode seismik. Sebaliknya metode pasif dilakukan tanpa membangkitkan suatu sumber, misalnya metode Gravitasi dan metode Magnetik.

            Dalam geofisika, kegiatan lapangan selalu dilakukan perdasarkan prosedur, kemudian hasil pengukuran akan dicatat lalu disajikan dalam bentuk tabel angka pengukuran. Hasil pengukuran tersebut sudah pasti harus sesuai dengan kondisi dan sifat fisis batuan bawah permukaan. Tabel angka-angka itu selanjutnya disebut data observasi atau data lapangan. Data lapangan tersebut diharapkan dapat emberikan informasi sebanyak-banyaknya, tidak sekedar mengenai sifat fisis batuan saja, melainkan juga kondisi geometri batuan bawah permukaan dan posisi kedalaman batuan tersebut. Informasi itu hanya bisa kita dapat bila kita mengetahui hubungan antara sifat fisis batuan tersebut dan data observasinya. Penghubung dari keduanya hampir selalu berupa persamaan matematika atau kita menyebutnya sebagai model matematika. Maka dengan berdasarkan model matematika itulah, kita bisa mengekstrak parameter fisis batuan dari data observasi.

            Proses geofisika memiliki beberapa contoh yakni perambatan gelombang seismik, perambatan gelombang elektromagnetik di bawah tanah dan juga aliran muatan (arus listrik) ataupun arus fluida pada batuan berpori. Data lapangan tak lain merupakan refleksi dari kompleksitas sistem geofisika yang sedang diamati, yang dikontrol oleh distribusi parameter fisis batuan berikut struktur geologinya.

            Tujuan utama kegiatan survey geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, kegiatan survey harus dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. Seringkali –bahkan hampir pasti– terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, seperti kendala ketidaklengkapan data atau malah kurang alias tidak cukup. Namun demikian, dengan analisis data yang paling mungkin, kita berupaya memperoleh informasi yang relatif valid berdasarkan keterbatasan data yang kita miliki.

 Dalam melakukan analisis, sejumlah informasi mengenai kegiatan akuisisi data juga diperlukan, antara lain: berapakah nilai sampling rate yang optimal? Berapa jumlah data yang diperlukan? Berapa tingkat akurasi yang diinginkan? Selanjutnya –masih bagian dari proses analisis– model matematika yang cocok mesti ditentukan yang mana akan berperan ketika menghubungkan antara data lapangan dan distribusi parameter fisis yang hendak dicari. Setelah proses analisis dilalui, langkah berikutnya adalah membuat model bawah permukaan yang nantinya akan menjadi modal dasar interpretasi. Tahap terakhir adalah penentuan lokasi pemboran untuk mengangkat sumber daya alam bahan tambang/mineral dan oil-gas ke permukaan. Kesalahan penentuan lokasi berdampak langsung pada kerugian meteril yang besar dan waktu yang terbuang percuma. Dari sini terlihat betapa pentingnya proses analisis apalagi bila segala keputusan diambil berdasarkan data eksperimen.

Data geofisika bisa diperoleh dari pengukuran di lapangan atau bisa juga dari pengukuran di laboratorium. Pada pengukuran lapangan, data geofisika yang terukur antara lain bisa berupa densitas, kecepatan gelombang seismik, modulus bulk, hambatan jenis batuan, permeabilitas batuan, suseptibilitas magnet dan lain sebagainya yang termasuk dalam besaran fisis sebagai karakteristik bawah permukaan bumi. Pada pengukuran di laboratorium, model lapisan bumi ataupun keberadaan anomali dalam skala kecil dapat dibuat dan diukur respon-nya sebagai data geofisika. Diharapkan hasil uji laboratorium tersebut bisa mewakili kondisi lapangan yang sesungguhnya yang dimensinya jauh lebih besar. Jika suatu pengukuran diulang berkali-kali, entah itu di lapangan maupun di laboratorium, seringkali kita temukan hasil pengukuran yang berubah-ubah, walaupun dengan variasi yang bisa ditolerir. Variasi ini umumnya disebabkan oleh kesalahan instrumen pengukuran (instrumental error) atau bisa juga dikarenakan kesalahan manusia (human error).

Seluruh proses geofisika dapat dideskripsikan secara matematika. Sebagaimana yang telah disebutkan diawal, suatu formulasi yang bisa menjelaskan sistem geofisika disebut model. Namun perlu ditekankan juga bahwa istilah model memiliki ragam konotasi berbeda di kalangan geosaintis. Misalnya, orang geologi kerapkali menggunakan istilah model konseptual, atau istilah model fisik yang digunakan untuk menyebutkan hasil laboratorium, atau dalam catatan ini kita menggunakan istilah model matematika yang merupakan istilah umum dikalangan para ahli geofisika.

Ahli Geofisika umumnya bertugas untuk mencari atau mengeksplor sumber daya alam. Hal ini berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia akan energi dan mineral, termasuk air dan dampak lingkungannya sebagai tempat tinggal manusia sendiri. Kegiatan survey yang biasanya hanya mengandalkan penemuan-penemuan dari para ahli geologi sekarang dapat dibantu oleh penemuan dari ahi geofisika sehingga para ahli dapat lebih medah dalam menafsirkan isi fisisnya (batuannya), menentukan letak kedalaman, ukuran dan posisinya. Metode geofisika juga dapat digunakan untuk membantu survey pencemaran lingkungan yang disebut sebagai geofisika lingkungan.

Penutup
            Penggunaan metode geofisika dalam mengeksplor sumber daya alam merupakan kegiatan yang memerlukan modal dan teknologi. Penguasaan teknologi dan informasi tinggi serta sumber daya manusia yang terampil, jujur, bertanggung jawab dan memiliki kompetensi tinggi merupakan hal yang diperlukan agar seorang geofisikawan dapat bekerja melalui tahapan-tahapan ilmiah dan sistematis, cermat, teliti, tepat metode dalam mengolah dan menginterpretasikan data dalam menemukan sumber daya alam.


Referensi
1.      Dr. Eng. Supriyanto, M.Sc. 2007. Analisis Data Geofisika. Memahami Teori Inversi
2.      Meju, A Max., Geophysical Data Analysis: Understanding Inverse Problem Theory and Practice, (1994), Society of Exploration Geophysicists (SEG)
3.      M. Bath. Introduction to seismology, Birkhuser erlag. 1973.
4.      S.B. Kirbani. Pengembangan Pendidikan Geofisika (Dalam Kaitannya dengan Kegiatan Industri dan Penelitian Geofisika di Indonesia). FMIPA, UGM, Yogyakarta, 2003.
5.      Sismanto. 2011. Geofisika Bagian Dari Geosains Dalam Eksplorasi Sumber Daya Alam.
6.      R. Mugiono. Geofisika, Objek Studinya, Metodanya, Pembatasannya, Hasilnya. Naska Pidato, Fakultas Pasca Sarjana, UGM, 1986.
7.      W.H.Stanley. Geotechnical and Environmental Geophysics. Society of Exploration Geophysicists. Tulsa, Oklahoma. 1990.
8.      J.M. Raynolds. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. John Willey and Sons Ltd. Baffins Lane, Chisester, England, 1997.
9.      P.V. Sharma. Environmental and Engineering Geophysics, Cambridge University Press, United Kingdom, 1997.




           
           
PS : Untuk melihat ukuran yang lebih jelas silahkan klik https://docs.google.com/document/d/1QCIkZB0PdfvbamTshvAUhDXCiuOFSmtjYXJ-C57h4lE/edit

Rabu, 29 Oktober 2014

Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Islam


Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Islam

Masjid Banten


Masjid Agung Banten - Selain sebagai tempat ibadah, ia telah menjadi obyek wisata, ziarah, pendidikan, penelitian dan kebudayaan (foto: M. Ichsan H).


Sisi menarik pertama dari bangunan utama masjid, yang dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kasultanan Demak yang juga putra pertama Sunan Gunung Jati, itu adalah atapnya yang tumpuk lima. Menurut tradisi, rancangan bangunan utama masjid yang beratap tumpuk lima ini dipercayakan kepada arsitek Cina bernama Cek Ban Cut. Selain jumlah tumpukan, bentuk dan ekspresinya juga menampilkan keunikan yang tidak ditemui kesamaannya dengan masjid-masjid di sepanjang Pulau Jawa, bahkan di seluruh Indonesia.

Hanya lukisan Masjid Jepara sekitar abad ke-16 yang dibuat Wouter Schouten dalam Reistogt Naar en Door Oostindien dan dipublikasikan pertama kali pada tahun 1676 serta dicetak ulang tahun 1780 memperlihatkan masjid beratap tumpuk lima. Masjid yang lukisannya pernah dipublikasikan Francois Valentijn dalam Oude en nieuw Oost-Indien itu memperlihatkan idiom pagoda Cina, baik dari bentuk, ekspresi, hingga ukirannya.

Masjid Demak

Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini memiliki nilai historis yang sangat penting bagi perkembangan Islam di tanah air, tepatnya pada masa Kesultanan Demak Bintoro. Banyak masyarakat mempercayai masjid ini sebagai tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam, yang lebih dikenal dengan sebutan Walisongo (Wali Sembilan). Para wali ini sering berkumpul untuk beribadah, berdiskusi tentang penyebaran agama Islam, dan mengajar ilmu-ilmu Islam kepada penduduk sekitar. Oleh karenanya, masjid ini bisa dianggap sebagai monumen hidup penyebaran Islam di Indonesia dan bukti kemegahan Kesultanan Demak Bintoro (Yulianingsih, 2010: 194). Sehingga dapat diketahui oleh kita bahwa pembangunan masjid Demak itu didirikan oleh Wali Songo. Dapat di pastikan bahwa Wali Songo memiliki peran penting dalam pembuatan masjid Demak pada saat itu. Sebelum membangun masjid Demak pastinya memiliki latar belakang mengapa masjid demak dibangun?. Dan tahapan-tahapan sebelum masjid tersebut di dirikan.

 Pada pertengahan abad ke-15 demikian kata sejarah masjid Demak tatkala penduduk di Jawa belum banyak yang menganut agama Islam dan kebanyakannya adalah pengikut-pengikut agama Budha, maka oleh mubalik Islam yaitu para Wali yang sembilan itu di pikirkan mengadakan tempat yang tetap untuk penyiaran dan penerangan agama. Pada waktu itu surau dan langgar belum terdapat di Jawa (Aboebakar, 1955: 163). Para Wali yang kesembilan itu memikirkan jalan keluar bagaimana cara menyiarkan agama Islam ke seluruh pulau Jawa. Sedangkan masyarakat Jawa pada saat itu kebanyakan menganut agama Hindu-Budha.

Makam Walisongo



Jawa Timur terkenal kaya akan obyek wisata sejarah, provinsi ini menyimpan potensi luar biasa untuk wisata minat khusus tersebut. Dari Sembilan Wali (Walisongo), lima berada di Jawa Timur, yaitu Sunan Ampel di Surabaya, Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri di Gresik, Sunan Drajat di Lamongan dan Sunan Bonang di Tuban.
Makam Maulana Malik Ibrahim – Gresik

Makam ini selalu banyak dikunjungi para peziarah, ada beberapa hal yang menarik pada makam yang terletak di Desa Gapuro Sukolilo, Gresik ini. Terdapat inskripsi yang dituliskan pada jirat/batu nisan marmer makam, serta bangunanya bernuansa klasik sehingga menimbulkan kesan magis. Setiap tanggal 12 Rabiulawal, digelar ritual khaul Syekh Maulana Ibrahim, ribuan orang mengikuti zikir bersama melafazkan asma Allah SAW.
Di tempat ini tersedia fasilitas berupa aula sebagai tempat beristirahat pada peziarah, tempat parker mobil serta MCK. Sarana transportasi dapat ditempuh dengan segala jenis kendaraan, apabila peziarah menggunakan kendaraan umum, rutenya adalah Surabaya – Jembatan Merah – Gresik/Sentolan lokasi makam/Ds.Gapuro.
Makam Sunan Ampel

Sunan Ampel berlokasi di Jl. KH. Mas Mansyur/Ampel – Surabaya, bangunan klasiknya memiliki nilai-nilai luhur, terdapat juga bangunan masjid beduk serta sumur yang airnya dipercaya dapat menyembukan berbagai macam penyakit. Khaul Sunan Ampel dilaksanakan seminggu sebelum puasa.
Di sekitar kawasan makan, dijual souvenir, barang kebutuhan sholat, disediakan juga rumah makan yang dikenal dengan makanan khas Arabnya ataupun barang-barang lainnya di sekitar lokasi makam.
Makam Sunan Giri

Terletak di bukit Giri, Desa Giri-Kebomas, Gresik, makam ini memiliki daya tarik dalam sisi bangunannya. Bangunan makam induk Kanjeng Sunan Giri terletak pada batur (trap) yang paling atas dan berada dalam sebuah cungkup yang beratap sirap berbentuk bujur sangkar, dinding temboknya terbuat dari kapur dengan hiasan ukiran timbul. Area pintu masuk dihiasi naga bermahkota yang sisiknya berupa daun-daunan/bunga, ekornya mencuat keatas menghiasi kusen pintu. Tidak hanya itu, pusaka berupa keris juga dilestarikan di makam ini.
Makam Sunan Drajat

Sunan Drajat yang juga dikenal dengan nama Syarifudin atau Raden Qosim memperoleh pendidikan yang cukup, beliau pindah ke desa Jelak, desa yang berada di kecamatan Paciran, Lamongan ini kemudian dikenal dengan sebutan Drajat. Sunan Drajat juga menggunakan gamelan sebagai media penyebaran agama islam. Ia juga menciptakan gending pangkur untuk menarik perhatian masyarakat sekitar. Beberapa instrumen-instrumen ini dilestarikan di sebuah museum kecil dekat makam Sunan Drajat di desa Drajat – Kecamatan Paciran – Kabupaten Lamongan.
Makam Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel, Sunan Bonang bermukim di Tuban untuk menyebarkan agama islam. Ia menggunakan alat musik gamelan “Bonang” dalam menyebarkan agama islam. Sunan Bonang juga berperan membimbing Sunan Kalijaga menjadi anggota Walisongo. Makam Sunan Bonang terdapat di Tuban, Jawa Timur.

Ketiga kota tersebut yakni Lamongan, Gresik dan Tuban, dapat ditempuh antara satu sampai empat jam perjalanan dari Surabaya, sehingga bagi mereka yang ingin berziarah ke makam Walisongo, dapat menginap di hotel-hotel yang banyak tersebar di Surabaya, terdapat hotel melati sampai hotel berbintang. 

Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Buddha


Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Buddha

Candi Badut


Candi Badut merupakan peninggalan Prabu Gajayana, penguasa di Kerajaan Kanjuruhan. Candi ini diperkirakan memiliki usia lebih dari 1400 tahun, didirikan pada tahun 760 Masehi.

Candi Badut berasal dari bahasa sansekerta yaitu bha-dyut yang berarti sorot bintang canopus atau sorot agastya. Candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang yang berasal dari Belanda yaitu Maureen Brencher. Pertama kali ditemukan, candi ini terlihat hanya gundukan bukit batu, reruntuhan, serta tanah. Namun, setelah dilakukan pemugaran, ternyata bangunan candi itu memang sudah runtuh, yang tersisa hanya bagian kaki. Sisa-sisa dari candi ini ada beberapa arca, yakni arca Ganesha, arca Agastya, serta arca Mahakal dan Nadiswara. Hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.

Candi ini pernah direhab sebanyak dua kali pada tahun 1925-1926 dan 1990-1991. Kini, candi tersebut dijadikan tempat obyek wisata yang memiliki denah persegi. Selain itu di candi ini sering diadakan upacara keagamaan bagi pemeluk ajaran agama Hindhu.




Candi Badut



Situs candi Jago adalah salah satu candi peninggalan kerajaan Singhasari yang terletak di desa Jago, kecamatan Tumpang, sekitar 22 Km dari arah kota Malang.

 Pada awal mulanya, candi ini bernama Jayaghu dan merupakan salah satu candi pendarmaan atau makam bagi Maharaja Wisnuwardhana. Namun, jika dilihat dari bentuk arsitekturnya, candi ini memiliki unsur arsitektur dan pengaruh dari Majapahit. Hal ini bisa di telisik dari bukti sejarah bahwa pada tahun 1272 Saka atau 1350 Masehi, candi ini pernah diperbaiki oleh Adityawarman dan mengalami beberapa pemugaran pada kurun waktu akhir Majapahit di pertengahan abad ke 15.

 Dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Jago memiliki persamaan bentuk dengan punden berundak yang merupakan ciri bangunan religi dari zaman megalithikum yang mengalami kebangkitan kembali pada massa akhir majapahit. Pada keseluruhan bangunan memiliki panjang sekitar 23,71 M, lebar 14 M dan tinggi 9, 97 M. Karena pengaruh waktu, candi Jago telah mengalami banyak perubahan dan tidak utuh lagi. Meskipun demikian, pesona dan kewibaan era masa lampau masih bisa terlihat dengan jelas saat mengunjungi candi ini.





Candi Ngawen


Terletak di tengah permukiman penduduk di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Candi Ngawen adalah candi Buddha peninggalan zaman Mataram Kuno.

Ditemukan Belanda tahun 1911, candi bercorak Buddha tersebut terdiri dari lima bangunan yang berderet menghadap timur dan membentuk sebuah komplek. Terdiri dari dua candi induk dan tiga candi apit. Kelimanya diapit oleh patung empat singa yang seakan menjaga candi, yang kini tepat berada di simpang jalan aspal desa setempat. Ada pula semacam gapura yang berjarak sekitar dua meter di depan gerbang masuk utama.
Candi identik dengan relief. Dan, relief yang dapat ditemui di Candi Ngawen diantaranya menggambarkan kisah tentang penghibur dewa kayangan yang dikenal dengan nama Kinnara Kinnari dan relief dewa waktu Kalamakara.

Diperkirakan, Candi Ngawen dulunya adalah bangunan suci yang pernah disebutkan dalam Prasasti Karang Tengah pada tahun 824. Candi Ngawen dijuluki pula candi peralihan. Sebab diperkirakan candi ini dibangun pada abad ke-8, saat Dinasti Syailendra (Buddha) dan Dinasti Rakaipikatan (Hindu) berkuasa. Walaupun dibangun oleh dua dinasti berbeda tetapi Candi Ngawen tetap dikategorikan sebagai candi Buddha. Cirinya, terdapat stupa dan teras berundak yang merupakan simbol-simbol yang dipakai oleh candi Buddha.


Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Hindu

Peninggalan- peninggalan Kebudayaan Hindu

Candi Prambanan

   Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

    Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.




Candi Borobudur


Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang yang letaknya sebelah selatan + 15 km sebelah selatan kota Magelang dataran kedu yang berbukit hampir seluruhnya di kelilingi pegunungan, pegunungan yang mengelilingi Candi Borobudur di antaranya di sebelah timur terdapat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi Barat, Laut Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Candi Penataran



Candi Penataran, adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu yang telah ada sejak kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan Majapahit.

Komplek candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur dan terletak di lereng barat daya Gunung Kelud. Terletak pada ketinggian 450 M dari permukaan laut, komplek candi Penataran ini terletak di desa Panataran, kecamatan Nglegok, Blitar.


Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815, dan belum banyak dikenal sampai tahun 1850. Komplek candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang merupakan Letnan Gubernur Jendral pada masa kolonial Inggris di Indonesia pada waktu itu.

Politik Luar negeri pada Orde Baru

            Politik luar negeri pada Orde Baru banyak dianggap sebagai antitesa dari politik luar negeri Orde Lama yang bersifat  revolusioner dan tegas. Pada era ini, sifat dan sikap politik luar negeri ndonesia mengalami sejarah dinamika yang panjang. Soeharto sebagai putra dari garis pertahanan NKRI memiliki karakter.
Kepemimpinan  Berbeda dengan Soekarno yang hangat dan populer, Soeharto cenderung muncul sebagai sosok yang formal dan tidak hangat dalam bergaul. Hal ini justru menjadikan tindakan yang diambil Soeharto dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia cenderung efisien dan tidak pandang bulu. Gaya kepemimpinannya sangat terpusat dan banyak mengerahkan militer sebagai garda utama. Hal ini kemudian membawa pada sistem kenegaraan yang cenderung otoriter dan tersentralisasi.

            Pada tahun 1965 hingga 1980-an, politik luar negeri Indonesia cenderung bersifat low profile tanpa banyak manufer namun konsisten. Namun ketika memasuki pertengahan 1980-an hingga 1998, politik luar negeri Indonesia kembali menunjukkan sifat high profile yang aktif namun tidak menentu.
Banyak perubahan arah yang dilakukan Soeharto terkait politik luar negeri Indonesia terutama melalui sisi pendekatan yang dipilih. Sejumlah kebijakan yang konfrontatif yang dulu banyak diambil pada era Orde Lama kemudian dialihkan menjadi kebijakn yang cenderung bersahabat. Dimulai dengan penandatanganan persetujuan normalisasi hubungan Indonesia – Malaysia pada 11 Agustus 1966 di Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan aktifnya kembali keanggotaan Indonesia di PBB dan pemberian usulan tentang pembentukan sebuah hubungan persahabatan di antara negara- negara di Asia Tenggara dalam sebuah forum kerjasama bernama ASEAN. Meskipun pada awalnya terdapat keraguan dari beberapa negara seperti Malaysia dan Filipina terhadap usulan Indonesia ini, namun pada akhirnya mereka setuju sehingga dapat terbentuklah ASEAN seperti yang saat ini berdiri.

            Soeharto banyak melakukan perbaikan hubungan luar negeri Indonesia terutama dengan pihak Barat. Pemerintahan Orde Baru yang mendukung pembangunan ekonomi menyadari kebutuhan akan bantuan dan dukungan dari negara- negara Barat. Sehingga profil keras yang muncul pada rezim sebelumnya diganti dengan profi yang lebih lunak dan bersahabat dengan negara-negara Barat. Hasilnya, pemerintah Orde Baru mendapatkan dukungan dari berbagai negara Barat yanglebih diarahkan kepada pembangunan ekonomi dalam negeri. Pertengahan tahun 1980-an kemudian menjadi momen dimana Indonesia berhasil menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dikawasan Asia Tenggara. Bahkan Indonesia sempat disebut sebagai the next asian tiger dalam pembangunan ekonomi akibatdominasinya di kawasan Asia Tenggara dan juga dalam kerjasama ASEAN. Pendekatan low profile ini juga mengubah citra Indonesia menjadi negara yang bersahabat dan dapat dipercaya. Tak pelak kemudian sejumlah prestasi pernahdiraih Indonesia berkaitan dengan politik luar negeri, antara lain ketua Organisasi Konferensi Islam (OKI), ketua Gerakan Non Blok dan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

            Namun di sisi lain, Indonesia justru membekukan hubungan dengan negara- negara komunis terutama China berkaitan dengan peristiwa G 30 S PKI yang kelam di akhir masa kepemimpinan Soekarno. Walaupun demikian pada tahun 1990, Indonesia membuka kembali hubungan dengan China karena alasan ekonomi. Kebijakan ini diambil untuk meredam sentiment dalam negeri terhadap komunis dan juga membuka hubungan baik dengan Barat.
           
            Sayangnya, sikap low profile dalam kebijakan politik ternyata tidak terjadi di dalam negeri. Pemerintahan Soeharto memiliki sikap yang sangat tegas dan keras terhadap rakyat Indonesia dan menyebabkan demokrasi mati di dalam negeri. Sentralisasi dalam pemerintahan terjadi dan lambat laun memicu banyak perpecahan di tubuh NKRI. Terjadi banyak gerakan separatis seperti di Timor- Timur, Aceh dan Irian Jaya yang disikapi dengan gerakan represif dari militer. Hal inilah yang kemudian menjadi hambatan dalam perkembangan politik luar negeri Indonesia pada era Orde Baru. Diplomasi professional yang awalnya sudah konsisten dijalani Indonesia kemudian bergeser menjadi security diplomacy yang menempatkan tokoh- tokoh militer sebagai duta besar negara. Pada titik inilah militer benar- benar banyak berperan dalam politik lyar negeri Orde Baru yang kemudian menjadi high profile.

Secara umum, keberhasilan yang berhasil diraih dalam era Orde Baru antara lain:
1. Perbaikan citra Indonesia sebagai negara yang stabil secara ekonomi dan politik
2. Perbaikan citra Indonesia sebagai negara yang bersahabat dan tidak konfrontatif
3. Indonesia berhasil menginisiasi berdirinya organisasi regional Asia Tenggra, ASEAN
4. Indonesia berhasil meraih posisi ketua di Organisasi Konferensi Islam (OKI), Gerakan Non Blok dan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
5. Perbaikan hubungan luar negeri Indonesia dengan negara- negara Barat dan negara- negara tetangga
6. Banyak dukungan ekonomi yang mengalir ke dalam negeri sehingga tercipta stabilitas ekonomi nasional

Hambatan yang kemudian muncul pada masa Orde Baru antara lain:
1. Isu disintegrasi nasional memicu pada instabilitas politik
2. Kurangnya kepercayaan internasional terhadap Indonesia yang sudah stabil membuat proses perbaikan citra berjalan bertahap
3. Demokrasi yang masih tersendat di dalam negeri
4. Terdapat gesekan- gesekan horizontal yang ditekan secara represif dengan kekuatan militer
5. Perekonomian yang tiba- tiba collapse membuat Indonesia kembali tidak stabil secara ekonomi dan politik

Kabinet Kerja Jokowi-JK

 Ane langsung aja dah ke topik. Ini ni nama-nama menteri yang masuk dalam kabenet kerja Jokowi-JK

  1. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral: Sudirman Said
  2. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
  3. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
  4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
  5. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
  6. Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
  7. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
  8. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
  9. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
  10. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
  11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
  12. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
  13. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
  14. Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Tedjo Edy Purdijatno
  15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofjan Djalil
  16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
  17. Menteri BUMN: Rini M Soemarno
  18. Menteri Koperasi dan UMKM: Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
  19. Menteri Perindustrian: M Saleh Husin
  20. Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
  21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
  22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
  23. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadi Muljono
  24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
  25. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Mursyidan Baldan
  26. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
  27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saefuddin
  28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
  29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
  30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohanan Yambise
  31. Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah: Anies Baswedan
  32. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
  33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
  34. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Marwan Ja’far

Curhat Abal-abal

Hari ini kehilangan kesempatan emas.

Hanya menemukan beberapa kebahagiaan, dibalik banyak rintang kesialan.

Dimulai dari nilai yang meningkat, lalu kehilangan keberuntungan untuk "bersalaman" dengan orang no.1 di  Indonesia. Tu cerita dimulai dari kunjungan Pak Jokowi ke Tanah Karo untuk melihat sikon (Situasi dan Kondisi) para pengungsi gunung Sinabung. Dan ane tu tinggal di Kabanjahe. Kesempatan bagus kan untuk lihat Pak presiden dan rombongan secara langsung. Yahhhh, emang sampai situ masih bagus sih kadar keberuntungan ane. Titik sialnya tu muncul, saat pak presiden udah lewat dari sekolah ane. Saat tu teman " yang serombongan ama ane gak pada pede buat susulin tu rombongan ke TEMPAT PEGUNGSI DAN MILIH UNTUK PULANG !!!! akhirnya ane juga ikutan  pulang deh. Dan beberapa jam setelahnya, tepatnya saat ane kembali ke sekolah untuk mengikuti les sore, Eh Tahunya teman" yang GAK SEROMBONGAN AMA ANE #Catet penrgi nyusul ke tempat pengungsiaan dan dapet pengalaman yang berharga menurut ane. Mereka berhasil bersalaman ama pak presiden. Dan sempet"nya ngerekam tu momenttttt. Ngiri bangettttttttt.
  Sial! tapi mau bagaimana lagi.

Dan kesialan satu persatu mulai bermuculan, mulai dari otak yang mapet di jam Kimia les, gak beres jawab pertanyaan.....

Gak apalah, namanya aja udah nasib..... mungkin ada saat di masa depan, dimana ane bisa bertemu lagi dengan Bapak tu bahkan tak hanya bersalaman aja  #nyemangatin diri sendiri

Aminnnnnnnnnnn..... perjalanan masih panjang.....



#Curhat gak jelas
#ABAIKAN ^^

>>>>>